![]() |
. Leily
Nurul Badriyah/KPMD Pemberdayaan Pekon Cipta Waras Kec Gedung Surian Lampung Barat
|
Aku rasa setiap manusia yang terlahir ke dunia ini pasti semuanya punya mimpi.
Entah itu mimpi yang hanya sekedar bunga tidur atau mimpi yang benar-benar
membuat motivasi untuk lebih maju dalam hidupnya. Begitu pun Aku. Aku adalah
seorang Pemimpi. Ya,, Pemimpi. Tapi bukan sekedar bermimpi dalam tidur panjang
ku. Aku memiliki banyak mimpi dalam hidup ku. Jadi orang sukses, punya
penghasilan sendiri yang bisa memenuhi kebutuhan hidup ku, bisa membuat orang
tua ku bangga memiliki anak seperti ku, dan mimpi-mimpi besar ku lainnya. Ada
kalanya Aku begitu bersemangat merangkai mimpi, namun ada kalanya juga Aku
merasa lelah dengan mimpi-mimpi yang membuatku terobsesi untuk meraihnya,
sementara kemampuan ku tak seberapa.
Aku punya keinginan yang kuat untuk
mensukses kan diri ku sendiri, namun begitu banyak hal yang membuat ku tiba-tiba
melemah, merasa tidak percaya diri, merasa rendah diri, merasa tak mampu
berbuat apa-apa, merasa tak pantas untuk mempunyai impian besar.
Tapi kini aku tengah berada dalam
proses panjang menemui jati diri ku sendiri. Entah siapa Aku sebenarnya dan
akan menjadi apa Aku ini. Apakah hanya menjadi manusia normal yang tak lebih
maupun tak kurang,yang menikmati hidup tanpa memikirkan masa depan, yang ingin
semuanya berjalan dengan santai tanpa ada tantangan, tanpa ada keberhasilan.
Apakah hanya seperti itu ? atau Aku akan menjadi seorang yang berhasil
mewujudkan setiap keping mimpi-mimpi ku kelak ?
Proses yang ku jalani saat ini tentu saja mengarahkan Aku pada satu
titik yang bernama “Sukses”. Siapa di
dunia ini yang tak ingin sukses ? bahkan seorang pengangguran pun ingin
berhasil menjadi seorang pemimpi meskipun hanya sebatas menyelesaikan mimpinya
sampai ia terbangun dari tidur. Apalagi Aku ? yang terlahir bukan dari keluarga
kaya apalagi konglomerat, Bapak ku hanya seorang Petani yang menjalankan usaha
sampingan sebagai pedagang bubur keliling, sementara Ibu ku hanya seorang guru
honorer yang gaji nya hanya cukup untuk membuat dapur kami tetap berasap,
membuat tempat nasi kami tetap berisi, sejak dulu hingga saat ini, yang
mengajarkan muridnya bahkan saat ini muridnya telah menjadi orang-orang yang
sukses melebihi Ibu ku.
Pertanyaan nya adalah, kenapa
seorang tukang bubur keliling dan seorang guru honorer yang dengan gaji tidak
seberapa, berhasil melahirkan seorang pemimpi besar seperti ku ? bukankah
seharusnya Aku cukup legowo dengan keadaan ini, pasrah dan tidak perlu bermimpi
untuk menggapai langit ?
Jawabannya
hanya satu. Jutaan keringat dan jutaan butir air mata serta jutaan untaian doa
yang mampu membuat ku berani menjadi seorang pemimpi besar. Kenapa ? karena
dari jutaan keringat yang membasahi tubuh Bapak, Aku belajar banyak tentang perjuangan,
dari jutaan butir air mata dan untaian doa Ibu, Aku banyak belajar tentang
keyakinan, bahwa tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, jika kita mau dan
Tuhan mengizin kan. Ribuan cibiran yang mendarat di telingaku dulu begitu
membuat ku muak, membuat ku sedih karena ternyata Aku hanya merepotkan mereka.
Aku penah menuliskan satu kalimat dalam diary ku, “Mah, Pak, tidak ada satu pun
di dunia ini berharap di lahirkan untuk menjadi benalu” itu dulu, ketika Aku
hanya berdiam diri di rumah, menghitung detik demi detik yang berlalu tanpa
melakukan apa pun.
tapi
sekarang, Aku berterima kasih pada mereka yang mencibir pekerjaan orang tua ku,
yang melecehkan keadaan keluarga ku, karena berkat mereka, Aku menyadari betapa
mereka menyayangi Aku dan keluarga ku. Tanpa mereka sadari, cibiran mereka
telah membuka mata ku, telah membuka pikiran ku, untuk menjadi sesuatu yang
lebih di dunia ini. Membuat ku bertekad untuk merubah keadaan, yang awal nya
kami begitu di kucil kan, menjadi Kami yang begitu dibanggakan. Aku percaya,
Tuhan tak pernah tidur, Tuhan selalu mengawasi hambaNya. Aku percaya, akan ada
saat nya Mimpi-mimpi besar ku menjadi kenyataan, dan jika itu terjadi. Hal
pertama yang paling ku syukuri adalah, Aku telah lahir dari sepasang suami
istri, dengan pekerjaan seorang tukang bubur keliling dan guru honorer yang
sudah puluhan tahun tetap mendedikasikan hidup nya untuk mencerdaskan anak-anak
bangsa.
Aku
Bangga terlahir dari keluarga sederhana yang justru mampu membuat ku merasa
kaya. Bukan kaya harta, bukan kaya jabatan, tapi kaya akan mimpi, yang membuat
ku mampu membuka mata lebar-lebar untuk melihat luasnya dunia. Dari tetesan
keringat tukang bubur keliling, dan dari butir-butir air mata seorang Ibu guru
honorer, kini keberadaan ku mulai mendapatkan pengakuan dari sekeliling ku. Ini
belum berakhir, perjuangan ku masih sangat panjang, S1 SPd. SD adalah mimpi
besar yang siap ku datangi saat ini.
Ya
Allah, tak terhitung nikmat Mu, namun amat sedikit syukur ku. Ya Rabb, satu hal
yang paling ku syukuri di dunia ini adalah terlahir dari orang tua yang begitu
membanggakan, mereka yang tak pernah lelah berikhtiar demi Kami, anak-anak nya.
Mereka yang tak pernah bosan mendoakan ku, hingga saat ini. Ya Rabb, jika Aku
memiliki kesempatan lebih, hal yang paling ingin ku lakukan pertama kali di
dunia ini adalah membuat mereka menangis. Menangis karena bahagia memiliki Aku,
bahagia karena mimpi-mimpi mereka terwujud melalui tangan ku.
Ya
Allah, limpahkan lah selalu keberkahan untuk mereka, mudah kan lah setiap langkah
ku untuk berjuang demi mereka, Aku yang tak mampu melangkah tanpa kekuatan Mu,
Aku yang tak mungkin bisa melakukan banyak hal tanpa izin Mu. Mudahkanlah,
Mudahkanlah ya Rabb, buka kan jalan terbaik Mu untuk ku tapaki menuju sukses
itu. Mewujudkan mimpi-mimpi besar ku. Sukses di dunia ini, juga sukses menjadi
hamba Mu yang solehah. Aamiin Yaa Rabbal’aalamiin….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar