BREAKING

Kamis, 12 Juni 2014

Pahayu Jaya; Pemadaman Listrik Tak pernah ada..!!




Tempat Turbin Listrik Milik Pak Sirman dkk
Disaat sebagian masyarakat kota dan desa di seluruh penjuru  Lampung yang di aliri listrik dari PLN mengeluhkan pemadaman listrik hal ini tidak berlaku bagi Bapak Sirman dan beberapa KK di Pekon Pahayu Jaya Kecamatan Pagar Dewa Lampung Barat. Hal ini dikarenakan sejak tahun 2009 Bapak Sirman dan beberapa KK lainnya telah berswadaya membangun turbin yang pembangkit Listrik skala kecil untuk kebutuhan penerangan dan alat rumah tangga mareka. 
Bapak Sirman adalah salah satu dari tujuh anggota pada kelompok sinar terang yang secara kebetulannya rumahnya saat ini menjadi kantor Unit Pengelola Kegiatan (UPK) PNPM-MPd Kecamatan Pagar Dewa menceritakan bahwa inisiatif untuk bergabung dalam kelompok semata-mata karena kebutuhan untuk bisa mendapat penerangan dan kebutuhan rumah tangga lainnya seperti nonton TV, memasak air, memasak nasi, kulkas, dan menaikkan air dari sumur.   Turbin yang berkapasitas 10.000 Watt ini bukanlah yang pertama di Pekon Pahayu karena sebelumnya beberapa orang telah bergabung dengan kelompok berbeda  dan melakukan hal yang sama.  Maka tak heran jika siang dan malam persoalan penerangan di Pekon yang mempunyai waktu tempuh 45 menit dari sekincau ini bukanlah persoalan layak-layak pekon-pekon lainnya yang mendapat penerangan dari PLN.  Hal ini pula yang menjadi salah satu pertimbangan Tim Pelaku PNPM-MPd Kecamatan Pagar Dewa memilih Pekon Pahayu sebagai Lokasi Kantor UPK, sejak Kecamatan Pagar Dewa berdiri sendiri/memisahkan diri dari Kecamatan Sekincau pada tahun 2012 walau dirasa lokasi ini sedikit agak jauh dari kantor Kecamatan Pagar Dewa. Apalagi kalau musim hujan jarak tersebut sangat menjadi kendala waktu tempuh menjadi berkali-kali lebih lama, jika bisanya ditempuh dalam waktu 30 menit saat musim hujam bisa-bisa waktu bertambah antara 45-70 menit karena medan jalan yang belum bersahabat, walaupun motor yang dipergunakan bannya telah dipasang rantai.
 Menurut pak Sirman untuk mendirikan turbin berkapasitas 10.000 Watt ini di butuhkan dana sekitar 25 Juta (dana ini sudah termasuk kebutuhan membuat bendungan kecil sebagai bak penampung sebelum masuk ke turbin, ini relatif murah dibandingkan dengan menggunakan diesel yang berbahan bakar solar, terlebih lagi karena dana tersebut di gotong oleh 7 orang.  Memang ada dana  lanjutan yang harus dikeluarkan yaitu Rp 25.000/bulan/KK  untuk biaya perawatan turbin dan bantuan bagi yang jaga tetapi rasa ini bukan masalah dibandingkan dengan manfaat yang dirasakan.    Ketika ditanya berapa watt daya yang dipergunakan oleh tiap-tiap rumah, Bapak Sirman tidak bisa memastikan. Beliau hanya mengatakan bahwa tiap rumah pada 7 anggota kelompok kami punya TV dan reciever parabola, Lampu 5 titik, dan mesin air.    
Pemandangan di Pekon Pahayu pada malam dan siang hari adalah gambaran betapa keswadayaan dan kemandirian energi berbuah manis, Bapak Sirman dan Bapak-Bapak Lainnya di Pekon Pahayu Jaya dan juga mungkin Pekon lainnya di Pelosok Lampung Barat yang kini memanfaatkan air sebagai pembangkit listrik tak pernah mengeluhkan mahalnya TDL dan betapa menyebalkan saat terjadi pemadaman Listrik Oleh PLN.  Selamat menikmati Listrik yang tak pernah membuat kesal Pak Sirman, Semoga alam tetap terjaga dan kebijakan negara tetap berpihak sehingga turbin yang dipergunakan tetap berputar..  @r 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar