BREAKING
Tampilkan postingan dengan label Kesan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kesan. Tampilkan semua postingan

Jumat, 14 Februari 2014

Serasa Pulang Kampung



Mantan FK di Kec Kebun Tebu saat ini FK di Kec Sekincau

    Tidak  pernah terbayangkan sebelumnya  jika harus sampai ke sebuah kabupaten  bernama Lampung Barat,  Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan inilah yang mengantarkan saya ke sini. Sebuah Kabupaten yang namanya pun baru saya dengar pada saat saya mengikuti pelatihan Pra Tugas Fasilitator November 2011.  Perjalanan pertama kali menuju ke Lampung Barat, selama perjalanan yang ada dipikiran adalah ‘mau dibuang kemana saya ini, apa yang akan saya lakukan disana, apa mau seperti TKW ke negeri orang tanpa mengenal daerah dan bahasanya, apa yang akan didapat disana sehingga harus jauh jauh meninggalkan keluarga” maklum saya orang sunda dan harus merantau ke daerah Lampung, segala macam pikiran jelek keluar semua karena hampir sebagian besar perjalanan yang dilewati adalah kebun, hutan, dan perkampungan yang jarang rumah, 6 jam perjalanan waktu yang cukup melelahkan.
Sampai dilokasi kecamatan jam 2 pagi, rencana yang dituju adalah kantor kecamatan, namun setelah menunggu sampai jam 4 pagi akhirnya saya memutuskan untuk menemui Pak Camat terlebih dahulu.
Mengetuk rumah orang yang sama sekali belum saya kenal jam 4 pagi, membuat saya pingin meninggalkan semuanya dan kembali pulang ke Bandar lampung,tapi  dengan berat akhirnya ku ketuk juga karena saya tak mau semuanya sia-sia tanpa mencoba terlebih dahulu.
Seorang ibu yang ternyata itu adalah Ibu Camat mempersilahkan masuk, sambil berlalu kedalam beliau memanggil Pak Camat, dan panggilan inilah yang membuat saya kaget. Panggilan itu cukup singkat, namun setidaknya untuk sementara mengobati semua kegalauan saya, hanya tiga kata :“Bapak aya tamu”, tapi saya senang mendengarnya  karena itu adalah bahasa ibu saya, bahasa kecil saya, yang semenjak  tahun 2006 saya merantau ke Bandar lampung, bahasa itu tidak pernah saya dengar di Bandar Lampung.
Saya Yani Taryani, pertama kali tugas sebagai Fasilitator Kecamatan  saya ditugaskan di Kecamatan Kebun Tebu Kabupaten Lampung Barat yaitu Mei 2012..
Kebun Tebu secara Tofografi mirip dengan kampong halaman saya di Sumedang Jawa Barat, merupakan daerah berbukit, memiliki udara yang sejuk dengan suhu rata-rata 23o C, daerahnya dikelilingi dengan persawahan, pertanian dan perkebunan. Sedangkan untuk social budayanya terdiri dari suku yang sangat beragam namun mayoritas merupakan Suku Sunda, bahasa yang digunakan mayoritas adalah bahasa sunda, keramah tamahannya sangat terasa, meski saya pendatang tapi sebagian besar memperlakukan seperti saudara itulah yang membuat saya seperti tinggal dikampung halaman saya sendiri,
Untuk kegiatan PNPM MPd di Kecamatan Kebun Tebu memberikan banyak kesan tersendiri, PNPM MPd merupakan suatu program yang melibatkan banyak pihak, ini adalah tantangan pertama bagi saya karena pada dasarnya saya bukanlah orang yang senang bertemu  banyak orang dan bukanlah orang yang senang berbicara banyak didepan umum apalagi mereka merupakan aparatur-aparatur pemerintah, tokoh masyarakat, tokoh agama dan masyarakat itu sendiri.
Sedangkan di PNPM MPd kita dituntut untuk mampu melakukan itu, dengan bantuan semua pihak saya dapat belajar itu semua, PNPM MPd mampu memberikan pengaruh baik terhadap diri saya, dari keterlibatan RTM saya bisa belajar lebih bersyukur, dari alur yang ada saya bias belajar tentang percaya diri, dari keterlibatan banyak pihak saya bisa belajar berbagaimacam karakter orang, dengan ditempatkan diberbagai lokasi kita pun bisa belajar social budaya daerah setempat, karena dengan mengenal social budaya setempat akan mempermudah kita untuk melaukan fasilitasi dan ada kedekatan emosional yang terjaga.
Meskipun bukan tempat kelahiran saya, meskipun disini saya hanya merantau  tapi saya cinta Kebun Tebu, Cinta Lampung Barat. Kebun Tebu mampu mengobati rindu saya disaat saya kangen Kampung halaman, semua pikiran jelek yang muncul pertama kali terobati sudah, dan tak hanya saya, anak-anak pun betah di Kebun Tebu, pada saat liburan saya ajak mereka liburan di Kebun Tebu dan mereka pun punya seorang ‘ema’ yang sudah seperti neneknya sendiri.(Yani