BREAKING
Tampilkan postingan dengan label Sekincau. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sekincau. Tampilkan semua postingan

Senin, 29 Desember 2014

UU NO 6 Tahun 2014 Tentang Desa Mirip Dengan PNPM-MPd


Sudu suasana Pelatihan Peningkatan Aparatur Pekon Kec Sekincau (Foto #Yani)

UPK SEKINCAU - Fasilitator Kabupaten (Paskab) PNPM - MPd Kabupaten Lampung Barat memberikan pelatihan  Peningkatan kapasitas aparat pekon dalam rangka menyambut penerapan UU NO 6 Tahun 2014 di Kantor UPK PNPM Sekincau.
 Dihadapan Peserta Ali Rukman, S.Sos mengatakan bahwa penerapan UU No 6 Tahun 2014 hendaknya di tandai dengan beberapa hal Seperti penyususnan Rancangan Pembangunan Jangka Menengah  Dessa (RPJM-Des) ,   Rencana Kerja Pembnagunan Desa (RKP-Des), serta Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBD).
Disebutkannya tujuan dasar pelatihan yang diberikan kepada para peratin dan aparat pekon ini supaya pekon siap memerima dan menjalankan UU NO 6 Tahun 2014 berikut turunannya dimasa mendatang. "Nantinya materi pelatihan yang diberikan ini harus dilanjutkan oleh para peratin/peserta kepada aparatur lainnya sesuai dengan tugas dan fungsi (tufoksi) mereka," kata Ali.
 Lebih jauh  disebutkannya untuk PNPM-MP yang selama ini menjadi salah-satu program pemerintah yang sistem kerjanya dikelola langsung oleh masyarakat dipastikan tidak akan ada lagi. Namun demikian adanya pelatihan yang dimotori oleh Pelaku  PNPM di Lampung Barat karena pada prinsipnya penerapan UU NO 6 Tentang Desa tersebut secara adminsitrasi penerapannya seperti yang berlaku pada pokok penerapan PNPM selama ini; baik dari sistem tahapan kegiatan, pola admisnistrasi yang akan diberlakukan.
Sehingga dengan akan habisnya program PNPM ini maka merupakan kesempatan bagi pelaku PNMP untuk memberikan pelatihan terhadap tata cara penerapan UU tersebut kepada para aparatur pekon. "Kami belum menegtahui apa mau peran kami selanjutnya, karena itu saat ini merupakan kesempatan para pelaku PNPM baik Paskab, FK, dan FT menelurkan sistem kerja yang dijakankan kepada aparatur pekon," kata Ali.
Dan ditambahkan FK Kecamatan Pagardewan Riadi Murdoko, S.Sos., dan FT Kecamatan Sekincau Ir. Heri yansah menjawab pertanyaan peserta: masyarakat tidak perlu cemas tentang keberadaan Simpan Pinjam Khusus Perempuan sebab kedepannya SPP akan berlindung di Badan Kerjasama Antar Pekona (BKAP) dan dengan demikian, pekon harus memaksimalkan potensi kelompok SPP untuk menjadi cikal bakal Badan Usaha Milik Pekon (BUMP),"Berbahagialah kecamatan yang sebelumnya mengembangkan Kelompok SPP dalam pemanfaatan Bantuan Langsung Masyarakat (BLM)," tutup mareka. (Yani)

Jumat, 14 Februari 2014

Kesan yang Takkan Pernah Terlupakan





Didalam Musyawarah Antar Desa Prioritas Usulan (MAD II) Kecamatan Sekincau Kabupaten Lampung Barat Hari Kamis Tanggal 22 November 2011 saya Nama Budi Utomo, Tanggal Lahir Pugung Raharjo 20 Mei 1987, Alamat Giham Sukamaju Kecamatan Sekincau Kabupaten Lampung Barat terpilih dan ditetapkannya  menjadi anggota UPK yakni sebagai Sekertaris UPK Kecamatan Sekincau Kabupaten Lampung Barat setelah  mengikuti pemilihan Calon UPK Kecamatan Sekincau.

Banyak sekali hal yang sangat tak terlupakan ketika saya masuk menjadi UPK Kecamatan Sekincau seperti saat rakor UPK ataupun Pelatihan UPK yang penuh kebersamaan, keceriaan, saling kenal mengenal antara UPK satu dengan UPK yang lain, bertukar pengalaman juga mendapat ilmu-ilmu beserta pemahan dari para pemateri pelatihan  dan lebih semangatnya tak lupa selalau membuat dokumentasi yakni  foto bersama-sama,,

Banyak Alur atau tahapan-tahapan yang harus dilakuakn  dalam Program Nasional Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) baik dari pelatihan-pelatihan Masyarakat, kegiatan Perencanaan atapun kegiatan sarana prasarana dan juga kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP), sehingga sering sekali berkumpul, bermusyawarah ataupun terjun kelapangan lansung, akibatnya saya dapat kenal mengenal langsung kepada aparatur Kecamatan, Aparatur Desa/Pekon juga  masyarakat.  Dalam musyawarah-musyawarah antusias masyarakat begitu tinggi  terhadap Program PNPM-MPd ini berdampak pada banyak usulan-usulan yang dibahas, juga banyak sekali pendapat-pandapat yang diutarakan.  Berawal dari situlah sedikit demi sedikit saya mencoba untuk memberanikan diri  mengeluarkan pendapat ataupun bertanya disetiap musyawarah bukan, itu saja disetiap pembinaan kelompok SPP saya pun belajar banyak untuk mencoba memberikan pembinaan kepada Kelompok-kelompok SPP, saya juga memberikan Informasi-informasi mengenai yang diperlukan dalam Kelompok Simpan Pinjam Perempuan (SPP) di Kecamatan Sekincau Kabupaten Lampung Barat.

Saya mengucapkan terima kasih banyak dan syukur kehadirat Allah SWT,  sejak menjadi anggota UPK saya lebih  merasa berani mengutarakan pendapat, berbicara atau bertanya tentang hal yang belum saya ketahui di depan forum,  saya bertekad akan terus belajar dan belajar.  Mempunyai banyak  teman  sesuatu yang membahagiakan.  Tak lupa juga kepada pihak-pihak yang terkait dan atas  foto-foto dokumentasi  bersama saya, saya ucapkan terima kasih.  Semua ini  adalah kesan yang  takkan pernah  terlupakan,,,

Sabtu, 08 Februari 2014

PERJUANGAN PARA ROMLAH PNPM LAMPUNG BARAT



“ Hari ini , ibarat menanam , maka BKAP baru menabur benihnya, yang akan membuat benih itu tumbuh adalah proses kemudian, dan membuat nikmat manakala benih yang ditanam BKAP berbuah di masyarakat dan itu akan menjadi tujuan dan menjadi cita-cita bersama!”                                        
Mendapat kesempatan mengikuti kegiatan Fasilitator Kabupaten (Faskab) PNPM MPd Lampung Barat Ali Rukman adalah kesempatan yang sayang untuk di lewati. Seperti pada siang Selasa 28 Januari 2014 , Faskab melakukan monitoring kegiatan Pelatihan Badan Koordinasi Antar Pekon( BKAP)  yang berlangsung di Villa Betung Sekincau ,Lampung Barat . Di lokasi Pelatihan  yang bercuaca dingin ,kedatangan kami disambut dengan hangat para peserta, ada seorang peserta yang meminta foto bersama dengan Faskab yang ternyata mantan anak buahnya sewaktu Ali Rukman menjabat Komisioner KPUD Lampung Barat , tapi yang bikin terkesan adalah riuhnya  yel-yel dari para peserta pelatihan “Hidup Romlah,Hidup Romlah ,Hidup Romlah!”
Saya tersenyum mengingat yel-yel tersebut dan terbayang pada Maret 2013 akan satu kegiatan pelatihan di Aula Wisma Sinda Lapai Kecamatan Balik Bukit,ketika Fasilitator Kabupaten Ali Rukman dengan menggunakan pengeras suara bertanya, : “ Siang Bos Romlah?” . Pertanyaan tersebut di jawab oleh peserta Pelatihan dengan suara yang lebih keras walau tanpa pengeras suara : “ Kurang Nganga Bos Romlah!” . Kemudian Ali Rukman bertanya kembali : “Bos Romlah?” . Pertanyaan ini di jawab kembali oleh seluruh peserta pelatihan tanpa terkecuali dengan suara yang lebih dahsyat semangatnya : “ Siang,Siang,Siang!!!”.
Melihat saya agak bingung dengan yel-yel tersebut Ali Rukman menjelaskan  “ Romlah itu singkatan dari Rombongan Lillahi Ta’ala alias Rombongan Tanpa Pamrih, seperti dimaklumi walau sarat dengan tugasnya di Program PNPM, tapi para BKAP tersebut masih belum jelas pendanaan operasionalnya, jadi mereka sepakat melebelin lembaga mereka dengan sebutan BOS ROMLAH, biar tetap semangat dalam mengabdi untuk pekonnya !” demikian Kata Ali dengan tersenyum.


Kepada para peserta pelatihan Ali Rukman menekankan pemahaman tentang program PNPM ,selain materi tersebut peserta juga melakukan pembahasan Tindaklanjut Perbup BKAP. Salah satu energi dari program ini adalah BKAP, sementara nilai strategis BKAP dalam menjalankan fungsinya belum maksimal!”. “Ya, itu tadi karena tidak adanya regulasi sebagai rule yang harus mareka pedomani dan laksanakan?”. “kondisi ini , tambah Ali, berdampak pula pada peran fungsi kelembagaan BKAP yang lain (BPUPK, UPK, TV, Tim Pemelihara, dll). efek dari semua ini yang paling kentara saat ini adalah SPP dan Pemeliharaan kegiatan yang masih sangat jauh dari harapan. “ Ya Insya Allah rancangan Perbup BKAP bisa segera disetujui,teman-teman BKAP juga semangat membahasnya,walau ya itu tadi masih Romlah ,demikan Ali Rukman .
Yang terpenting kata Ali Rukman , “di program ini BKAP tetap memiliki semangat untuk bergandengan tangan,saling bekerjasama,saling komunikasi dan saling koordinasi!” Dari awal Faskab sudah menegaskan bahwa PNPM adalah satu kesatuan atau satu keluarga, ini artinya bila satu sakit makanya seluruhnya sakit. Tapi kita senang maka semua akan senang . Untuk memotivasi maka tetaplah berpegang dengan filosofi TIGA (3S)  yang bermakna  Sadar,Sabar dan Syukur. Dengan modal tiga S ini kedepan harapannya akan mempercepat dan mempermudah tercapainya program atau kegiatan  yang telah sama-sama di susun.
“Ruang gerak kita masih terbatas, demikian di katakan Saidi Mukhtar Ketua Forum BKAP Lampung Barat . BKAP ini adalah perwujudan bentuk perjuangan dan aspirasi masyarakat khususnya yang berhubungan dengan program PNPM. Jadi BKAP sangat bersyukur dan sangat bersemangat dengan agenda pembahasan rancangan Perbup BKAP.
Selain masalah Pemeliharan hasil Program seperti yang dikatakan Faskab , BKAP juga sebenarnya juga berperan penting didalam ikut membantu permasalah pada pelaksanaan kegiatan. Ini yang akan terus kita sosialisasikan kepada masyarakat penerima manfaat demikian Saidi Mukhtar. Masyarakat harus paham bahwa di BKAP inilah tahap awal dari alur penyelesaian masalah di Program . Dan bila permasalahan tersebut tidak bisa di selesaikan di BKAP maka baru akan di serahkan ke Tim Faskab Kabupaten dan seterusnya. Dan bila ini berjalan maka proses pemberdayaan program di pekon akan berjalan dengan baik sesuai dengan prinsip-prinsip PNPM .
Sementara itu Abdul Rosid Ketua Ruang Belajar Masyarakat PNPM Lampung Barat  mengatakan BKAP  adalah salah satu Pelaku Kunci yang memfasilitasi secara langsung proses pengintegrasian program.Kedepan BKAP adalah  yang akan aktif memfasilitasi pelaksanaan kegiatan penintegrasian di tingkat kecamatan dan desa.Bersama Setrawan Kecamatan memfasilitasi pelaksanaan Musrenbang Kecamatan,memfasilitasi pemerintahan desa/pekon menyusun APB Pekon dan Peraturan Pekon dan yang tak kalah penting nya BKAP ini yang akan memotivasi dan menggerakan pelaku masyarakat,memediasi kepentingan antar pekon, merumuskan rencana kegiatan kerjasama antar pekon ,memfasilitasi masyarakat menyampaikan aspirasi dan masih banyak hal-hal strategis lainnya yang bisa di jalankan BKAP, demikian Abdul Rosid.
 “ Hari ini , tambah Faskab PNPM Ali Rukman, ibarat menanam , maka BKAP baru menabur benihnya, yang akan membuat benih itu tumbuh adalah proses kemudian, dan membuat nikmat manakala benih yang ditanam BKAP berbuah di masyarakat dan itu akan menjadi tujuan dan menjadi cita-cita bersama!”..                                                      (duta suhanda – @MahameruFMLiwa )

Selasa, 04 Februari 2014

Pelatihan Gabungan Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD), Badan Pengawas Unit Pengelola Kegiatan (BP-UPK), dan Unit Pengelola Kegiatan (UPK) dilaksanakan  di Pekon Giham Kecamatan Sekincau Lampung Barat.

Kegiatan ini di ikuti oleh anggota BKAD,BP-UPK, dan UPK dari Kecamatan Sumberjaya, Kebun Tebu, Gedung Surian, Air Hitam, Way Tenong, Suoh, dan Bandar Negeri Suoh  selama 2 hari efektif.  Adapun materi yang disampaikan kepada peserta adalah materi-materi yang berkaitan dengan tufoksi masing-masing kelembagaan yang lebih menitik beratkan pada refleksi atas materi sebelumnya dan realitas kondisi di lapangan. Diharapkan setelah kegiatan ini usai dan peserta kembali ke lokasi tugas, kinerja masing-masing lembaga akan meningkat yang di tandai dengan produktivitas masing-masing anggota kelembagaan dimaksud..Semoga