Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan
PNPM-MPd yang diluncurkan tahun 2007 ternyata tak lepas juga dari jeratan godaan
penyalahgunaan dana Program. Fenomena belakangan ini mulai menunjukkan
banyaknya masalah-masalahpenyalahgunaan dana program yang terjadi, baik
dilaksanakan secarai ndividu maupun secara berjamaah dengan jumlah yang cukup fantastis. Di
Propinsi Lampung saat ini
tengah
ditangani proses penyalahgunaan dana yang dilakukan beberapa pelaku masyarakat
di tingkat kecamatan, beberapa di antara nya sudah ditangani secara non
litigasi melalui forum MAD, dan beberapa sudah ditingkatkan ke proses litigasi
melalui Kejaksaan dan Kepolisian. Hasilnya; ada yang sudah dilakukan penahanan
di Kejaksaan (prosesnya sampai di persidangan pengadilan), ada juga yang
ditetapkan sebagai DPO (Daftar Pencarian Orang) oleh pihak Kepolisian.
Memprihatinkan!.Kini,Programini di Lampung mengintensifkan kembali upaya-upaya
melakukan pencegahan melalui “Kampanye Anti Korupsi”
Berikut petikan wawancara Duta Suhanda dari Majalah Himpun Lambar dengan
Bapak Amir Machmud Hasan Koordinator Provinsi Konsultan
Manajemen Provinsi RMC-II Pada PNPM-Mandiri Perdesaan Provinsi Lampung terkaithal
tersebut .
1 Himpun
Lambar : Pak
KorProv , adanya himbauan ANTI KORUPSI
khususnya di program ini sangat kita apresiasi. Sebenarnya apa yang
melatar
belakangi himbauan tersebut di intensifkan lagi sosialisasinya ?
1. Bapak AMIR MACHMUD (KORPROV PNPM
Lampung): Dulu, di
awal
pelaksanaan program yang masih
bernama Program Pengembangan Kecamatan
(PPK);
parapelaksana program di tingkat desadan kecamatan adalah kader-kader terbaik yang ada di desa, mereka adalah warga
masyarakat desa yang dikenal jujur, berprilaku baik dan
mempunyai integritas serta komitmen baik untuk membangun desanya. Seiring
waktu berjalan dalam pelaksanaan program; mereka telah menjadi
individu-individuterlatih yang mempunyai kemampuan lebih di bidang pengelolaan
administrasi keuangan dan pertanggungjawaban yang semuanya telah berjalan
secara baik, transparan dan akuntabel. Tanpa bermaksud menafikan bahwa sebagian
besar para kader-kader tersebut sampai saat ini masih memiliki integritas dan
komitmen dimaksud; fenomena belakangan ini mulai menunjukkan banyaknya
masalah-masalah penyalahgunaan dana program yang terjadi, baik dilaksanakan
secara individu maupun secara berjamaah dengan jumlah yang cukupfantastis. Banyak faktor penyebab hal tersebut terjadi; mungkin
saja contoh buruk yang sering ditunjukkan para petinggi-petinggi kita yang
setiap hari bisa kita simak melalui media elektronik/cetak; tetapimungkinsaja
“Rasa Malu” yang makin terkikis, termasuk kepedulian sosial masyarakat terhadap
hak kolektif mereka yang makin menipis.
Sehingga dipandang penting untuk mengintensifkan kembali upaya-upaya melakukan pencegahan melalui “Kampanye Anti Korupsi” ini.
Sehingga dipandang penting untuk mengintensifkan kembali upaya-upaya melakukan pencegahan melalui “Kampanye Anti Korupsi” ini.
2. HIMPUN LAMBAR : Kedepan upaya-upaya konkrit apa saja yang
akan
diagendakan selain dalam bentuk himbauan?
2. Bapak AMIR MACHMUD (KORPROV PNPM
Lampung) :
Upaya-upaya konkrit yang akan dilaksanakan adalah :
- Mengoptimalkan
pelaksanaan Internal Audit, baik yang dilaksanakan oleh Spesialis Provinsi,
maupun oleh Tim Fasilitator Kabupaten.
- Menggerak
kandan mengintensifkan kegiatan Audit Silang antar Kecamatan, dan Audit Silang
Antar Kabupaten
-
Meningkatkan kualitas pelatihan masyarakat terkait pencegahan dan penanganan
masalah-masalah penyalahgunaan dana.
-
Pengalokasian dana operasional untuk menunjang kegiatan kampanye “anti korupsi”
- Dan yang
paling pentinga dalah menggerakkan kolektivitas masyarakat melalui Community
Based Monitoring (CBM) dan Ruang Belajar Masyarakat (RBM).
3.HIMPUN LAMBAR : Terkait data di KorProv
tentang fenomena belakangan ini mulai menunjukkan banyaknya masalah-masalah
penyalah gunaan dana program yang terjadi, baik dilaksanakan secara individu
maupun secara berjamaah denganjumlah yang cukup fantastis.Ini tentu
dampaknya sangat terasa terhadap masyarakat penerima program. Apa
himbauan Bapak terhadap Pelaku juga terhadapMasyarakat.
3.Bapak AMIR MACHMUD (KORPROV PNPM Lampung ):
Mari
kitakembalipadatujuanawalbergulirnya program ini, program
inidiberikanPemerintahPusatsebagaibentukkepedulianpenuhpemerintahkepadamasyarakatmiskin
di perdesaan agar segera terentas dari kemiskinan dan ketertinggalan Pola botto planning dan desentralisasi dilaksanakan sebagai upaya memberdayakan masyarakat,
kelembagaan dan pemerintahan lokal. Sistem dan mekanisme
program sudah disusun sedemikian rupa untuk memudahkan keterlibatan masyarakat dalam mencapai tujuan
program.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kepada para fasilitator, pelaku program dan masyarakat untuk menumbuhkan kembali budaya “malu korupsi”, "malu membuat aib", "malu mencoreng nama baik keluarga" agar dampak baik program ini bisa dinikmati secara berkesinambungan dan tidak mewariskan “contoh-contoh buruk” kepada generasi kita yang akan datang.
4.HIMPUN LAMBAR : Adanya statemen kalau Fasilitator Tekhnik kurang professional, seperti sering meninggalkan tempat, tidak maksimal mendampingi Tim PelaksanaTeknis /TPK yang berdampak pada buruknya kwalitas hasil kegiatan. Ini juga memiliki dampak yang merugikan.Apa komentarnya pak?
Untuk itu kami sangat mengharapkan kepada para fasilitator, pelaku program dan masyarakat untuk menumbuhkan kembali budaya “malu korupsi”, "malu membuat aib", "malu mencoreng nama baik keluarga" agar dampak baik program ini bisa dinikmati secara berkesinambungan dan tidak mewariskan “contoh-contoh buruk” kepada generasi kita yang akan datang.
4.HIMPUN LAMBAR : Adanya statemen kalau Fasilitator Tekhnik kurang professional, seperti sering meninggalkan tempat, tidak maksimal mendampingi Tim PelaksanaTeknis /TPK yang berdampak pada buruknya kwalitas hasil kegiatan. Ini juga memiliki dampak yang merugikan.Apa komentarnya pak?
4.Bapak AMIR MACHMUD (KORPROV PNPM Lampung ):
Apa yang disampaikan tentu
berdasarkan fakta hasil supervisi dan monitoring kelapangan atau laporan hasil
kunjungan lapangan para spesialis KM Provinsi; dan tidak dipungkiri bahwa di
beberapa lokasi program hal tersebut terjadi, meski di banyak lokasi lainnya
hal tersebut tidak terjadi.
Oleh karenanya; terkait kualitas hasil kegiatan tidak semata-mata kesalahan masyarakat sebagai pelaksana program, ada di dalamnya juga terkait kualitas dan intensitas pendampingan yang dilaksanakan oleh teman-teman Fasilitator (KabupatendanKecamatan). Hal inilah yang senantiasa menjadi perhatian kami di provinsi untuk tetap berupaya maksimal melakukan pengendalian pelaksanaan program tidak hanya pada aspek teknis semata; tetapi juga termasuk kualitas Technical Assistant-nya.
Oleh karenanya; terkait kualitas hasil kegiatan tidak semata-mata kesalahan masyarakat sebagai pelaksana program, ada di dalamnya juga terkait kualitas dan intensitas pendampingan yang dilaksanakan oleh teman-teman Fasilitator (KabupatendanKecamatan). Hal inilah yang senantiasa menjadi perhatian kami di provinsi untuk tetap berupaya maksimal melakukan pengendalian pelaksanaan program tidak hanya pada aspek teknis semata; tetapi juga termasuk kualitas Technical Assistant-nya.
5.HIMPUN
LAMBAR :
Bervariasinya kemampuan Fasilitator
ini bisa diterjemahkan belum semua
fasilitator standar kemampuannya
sama ?
5.Bapak AMIR MACHMUD (KORPROV PNPM Lampung ):
Ada beberapa faktor penyebab
bervariasinya kapasitas fasilitator : di antaranya adalah latar belakang
pendidikan dan pengalaman kerja yang berbeda dan terbatasnya waktu pelaksanaan
pelatihan pratugas reguler yang disediakan program. Selama ini upaya yang sudah dan akan terus kita
laksanakan adalah melaksanakan Training Needs Assessment (TNA) guna
menginventarisir kebutuhan materi peningkatan kapasitasfasilitator,
mengefektifkan pelaksanaan In-service Training (IST) dengan mengoptimalkan
pelaksanaan rapat koordinasibulanan di tingkat kabupaten, dan On the Job Training
(OJT) melalui bimbingan langsung pada saat kunjungan kelapangan, serta
meningkatkan intensitas diskusi-diskusi mingguan di tingkat kabupaten dan
provinsi. Ini adalah upaya untuk memenuhi kapasitas para fasilitator secara
komprehensif.
6. HIMPUN LAMBAR : adanya penilaian sebagian masyarakat bahwa aspek
Pemberdayaan Masyarakat masih minim ketimbang pembangunan fisik yang terlihat
lebih masif. Apakah hal ini bisa di katakan sebagai tidak berhasilnya program
kemasyarakat?
6. Bapak AMIR MACHMUD (KORPROV PNPM Lampung ):
Tidak juga, karena keberhasilan
program pemberdayaan tidak bisa dipotret secara parsial, ada banyak faktor
berpengaruh di dalamnya; partisipasi aktif masyarakat, peran pelaku, dukungan
pemerintah daerah, pemerintah lokal desa dan kecamatan, peran kelembagaan
masyarakat, di samping kapasitas individual para fasilitator, termasuk juga
yang cukup berpengaruh adalah kebijakan program dari pusat sendiri terkait
beban kerja fasilitator yang cukup komprehensif.
Sehingga,
ketika kita menemui adanya ketimpangan pada aspek proyek dan program di
lapangan; kita pandang sebagai susceptibility yang perlu perbaikan/penguatan
dan tidak bisa disebut sebagai “kegagalan program”
7. HIMPUN LAMBAR : yang
terakhir kita ingin tahu contoh konkrit
penyelesaian kasus
penyalahangunaan dana Program terkini sehingga bisa jadi shock
therapy bagi pelaku yang lain ?
7. Bapak AMIR MACHMUD (KORPROV PNPM Lampung): Saat ini kita tengah
menangani proses penyalahgunaan dana yang dilakukan beberapa pelaku
masyarakat di tingkat kecamatan, beberapa di antaranya sudah
ditangani secara non litigasimelalui
forum MAD, dan beberapa suda ditingkatkan ke proses litigasi
melalui kejaksaan dan kepolisian. Hasilnya; ada yang sudah dilakukan
penahanan di kejaksaan (prosesnya sampai di persidangan pengadilan), ada
juga yang ditetapkan sebagai DPO (Daftar Pencarian Orang) oleh pihak kepolisian.
Di jajaran fasilitator; selama 3 bulan terakhir ini kami sudah melakukan
PHK kepada beberapa orang
Fasilitator Kecamatan
dan
Fasilitator Kabupaten terkait pelanggaran Kode Etik (Etika Profesi)
dan Standar Operasional Prosedur (SOP), ini adalah angka
yang cukup memprihatinkan. Karenanya kampanye
“ANTI KORUPSI” merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya hal
yang sama di kemudian hari. Bagaimanapun juga hadirnya program PNPM-Mandiri
Perdesaan ini adalah untuk memecahkan berbagai masalah di masyarakat,
bukan justru menciptakan masalah-masalah baru. (dutasuhanda –HimpunLambar )