![]() |
Indra Gunawan |
“Saya hanya lulusan SMP, begitu juga dengan istri saya. Sebelum seperti sekarang ini, dulu saat baru
menikah pekerjaan saya adalah buruh tani; siapapun yang membutuhkan tenaga saya
untuk merawat sawah atau kebunnya dengan mencangkul atau mengoret akan saya
lakoni dengan sepenuh hati”.
Sepenggal cerita di atas adalah penuturan dari Indra Gunawan
warga Pekon Lombok Timur Kecamatan Lumbok Seminung Kabupaten Lampung
Barat. Bapak 3 anak: Apensi (17 Tahun), Widya Anggung
Novera (13 Tahun), Fita (12 Tahun), dan Suami dari Asmawati ini di kenal baik oleh para koleganya di Lampung Barat.
![]() | |
Rumah Sekaligus Warung dan Gudang Bapak Indra Gunawan |
Saat tim berkunjung ke rumahnya, Bapak Indra Gunawan sedang
memilah dan memisahkan alpukat super dan asalan yang baru saja beliau beli
dengan masyarakat setempat. Di dalam
ruangan berukuran kira-kira 4 X 7 Meter yang dijadikan gudang oleh Pak Indra
Gunawan juga terlihat beberapa karung kopi
yang menurut penuturannya juga didapat dengan membeli dari
masyarakat. Pemandangan lain yang juga
nampak adalah 2 Mobil di garasi depan rumah yang juga di jadikan toko
kelontongan sebagai mata pencaharian utama oleh Bapak
Indra dan keluarganya.
![]() |
Keberadaan 2 Kenderaan ini merupakan bukti keberhasilan Indra Gunawan |
Sambil menyuguhkan air mineral kepada tim, pak Indra Gunawan
menceritakan bahwa keberhasilannya saat ini di awali ketika ia menjadi Tim
Pelaksana Kegiatan (TPK) PNPM-MPd Pekon Lombok Timur media TA. 2009. Sejak saat itu pria yang dilahirkan di Lumbok
Timur, 15 Februari 1974 ini mulai
berpikir berbeda, ilmu dasar yang di sampaikan oleh FK ketika pelatihan TPK saat
itu Lumbok Seminung masih bergabung dengan Kecamatan Sukau tentang bagaimana
cara membaca gambar/design kegiatan,
membaca RAB, dan menyusun Buku Kas
Umum memotivasinya untuk membuat usaha
dagang kecil-kecilan dengan sang istri tercinta. Setelah setahun berjalan ada ternyata ada
Bank yang tertarik menawarkan modal dan saya memberanikan diri untuk meminjam
dana tersebut sampai akhirnya lunas.
Lagi-lagi ilmu yang didapat ketikan menjadi TPK yang membuatnya berani:
“Saya berani karena saya yakin setelah dididik di TPK”. Kata Indra
![]() |
Rumah Salah satu Buah Karya Indra Gunawan Pasca beliau Menjadi TPK |
Diluar profesinya sebagai pedagang, hal yang mempercepat
kesuksesan Bapak Indra Gunawan adalah
profesi lain yaitu menjadi pemborong bagi pembangunan rumah tetangganya, sejak
ia melakoni profesi ini, sudah ada dua rumah tetangganya yang diborongnya
sampai bata merah. Hal yang mengejutkan
adalah mulai dari menggambar sampai membuat RAB semua dilakukan oleh Bapak
Indra Gunawan seorang diri. Tahun 2014
Bapak Indra Gunawan menyatakan mundur
dari posisinya sebagai TPK, hal ini beliau lakukan semata-mata supaya ada
penyegaran dan kaderisasi , selain memang ahir-akhir ini Bapak Indra mulai
mendapat kesempatan sebagai suplier bahan bangunan pada kegiatan fisik yang
dananya bersumber dari APBD Lampung Barat.
Mengakhiri perbincangan dengan tim, Bapak Indra menyampaikan
pandangannya tentang PNPM-MPd. Beliau
menganggap keliru, kalau orang hanya berpandangan program PNPM-MPd ini dari
sisi anggarannya saja, Sebab selain anggaran tersebut kecil juga pandangan
tersebut hanya akan memunculkan konflik di masyarakat. Karenanya harus dilihat dari sisi lain yaitu
pembelajarannya, karena hanya dengan seperti itu motivasi akan muncul dan
konflik akan dapat diminimalisir, ungkapnya.. tim