Informasi
tentang akan dilaksanakanya uji kompetensi sertifikasi bagi pelaku-pelaku
pemberdayaan sudah lama di dengungkan, bermula dari mengikuti pebekalan dan
mendengarkan penjelasan resmi tentang apa dan bagaimana sertifikasi itu, hingga
apa yang melatar belakangi sertifikasi dianggap perlu bagi para pelaku
pemberdayaan. Maka saya dan sebagaian rekan-rekan memberanikan diri untuk
menjadi salah satu peserta pemula untuk wilayah Lampung.
Portofolio
sudah siap cetak,sopcopy sudah di kirim ke email sekretaris IPPMI Lampung,
biaya angsuran pertama sudah di lunasi tinggal menunggu informasi dan jadwal
pelaksanaan di mulainya uji kompetensi sertifikasi fasilitator
pemberdayaan.yang informasi tempat pelaksanaanya masih simpang siur. Tapi
paling tidak terbebas sudah di tahapan awal persiapan,tampa perlu berkutat dan
sibuk lagi dengan aplikasi data, fortopolia dan sebagainya yang harus di lampirkan,sebagai
kelengkangkapan dokumen.
Dalam suasana
deg-deg kan menunggu tiba saatnya uji kompetensi dimulai,saya dan rekan –rekan
yang terdaftar sebagai peserta,banyak diskusi, banyak komunikasi berusaha
mencari gambaran mengenai uji kompetensi tersebut baik dengan sesama rekan
kerja atau dengan rekan –rekan lembaga lain. hasilnya malah membuat saya
semakin bingung.
Hingga tiba
waktu yang di tunggu-tunggu. berdasarkan informasi resmi dari provinsi bahwa
tempat pelaksanan uji kompetensi tersebut di laksanakan di Bandar Lampung,jelas
ini berita gembira pertama karena dengan begitu otomatis sedikit menghemat
anggaran yang perlu di keluarkan terkait biaya transportasi dan akomodasi,informasi
selanjutnya adalah bahwa ujian akan dilaksanakan dan di bagi dalam tahap-tahap
perminggunya dan di ikuti oleh dua puluh orang dengan empat orang asesi penguji.
Beruntunglah saya karena saya bukan termasuk orang yang pertama.
**
Uji kompetensi
minggu pertama di mulai,sesuai informasi uji kompetensi ini di ikuti oleh
duapuluh orang dari berbagai kabupaten di provinsi Lampung dan dilaksanakan di
salah satu fakultas di komplek universitas Lampung.
Kami, peserta
lain yang masuk dalam daftar tunggu,berharap banyak pada rekan-rekan yang ikut di minggu pertama ini (faskab),
berharap setelah mereka usai mengikuti ujian,meraka sedikit banyak akan berbagi
pengalaman dengan kami dan alhamdulilah guna untuk meminimalisir kekeliruan
informasi apabila dilakukan secara pribadi,maka rekan-rekan tersebut bersedia
melakukan berbagi pengalaman dengan kami secara kolektif dengan melakukan ist praujian
kompetensi di tingkat kabupaten.
Dalam proses
ist tersebut,banyak sekali informasi-informasi baru yang kami dapat berdasarkan
pengalaman rekan-rekan yang sudah mengikuti uji kompetensi di minggu pertama.
Informasi tersebut sangat banyak perbedannya dari informasi awal yang kami
terima,terutama terkait dengan kelengkapan aplikasi dan portopolia yang akan di
bawa,serta gambaran tentang pelaksanaan uji kompetensi itu sendiri. Mulai dari
pelaksanaa tes tertulis,gambaran tentang jumlah soal,system pertanyaan serta
apa saja yang masuk dalam daftar wawancara dan sebagainya,termasuk juga portofolio
apa yang perlu dan tidak perlu untuk dilampirkan, yang bernilai tinggi dan yang
hanya bersifat pendukung.
Catatan
penting yang kami terima dari proses ist tersebut adalah bahwa “ Tiap asesor mempunyai teknik
dan strategi yang berbeda dalam melakukan asesmen”, sesuai dengan karakter
masing-masing asesor tanpa mengurang kwalitas dan profesionalisme mereka.
Alhasil,kami
peserta yang akan mengikuti uji kompetensi di minggu berikutnya sepakat untuk
kembali memperbaiki dan memaksimalkan
berkas aplikasi dan portofolia yang sudah ada.ini berarti kami
harus bekerja lebih keras lagi,mempersiapkan diri lebih maksimal lagi. ....
B e r s a m b u n g..
B e r s a m b u n g..