BREAKING
Tampilkan postingan dengan label Jejawi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Jejawi. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 15 Februari 2014

Indah dan Bersejarah







Siang itu bisa jadi adalah hari indah dan bersejarah yang selalu menghiasi relung hati   masyarakat Jungku/ Dusun  Jejawi.  Sebuah Jungku/ Dusun yang berada di kaki Gunung Pesagi yang secara administrasi berada di Pekon/Desa Bahway Kecamatan Balik Bukit Lampung Barat.


Agak Ironis memang, selama berpuluh-puluh bahkan beratus-ratus tahun lamanya jungku jejawi yang merupakan jungku tua di Pekon Bahway ini miskin transportasi,  jalan dari dan menuju jungku jejawi  yang berpenduduk kurang lebih 160 KK ini hanya bisa di lewati oleh pejalan kaki.  Berbagai usaha pun telah di lakukan masyarakat agar jalan ini bisa di lewati kenderaan minimal kenderaan roda dua, namun semua seolah sia-sia, patok mematok yang merupakan tanda akan di mulainya kontraktor bekerja  hanyalah isapan jempol belaka dan sudah tak terhitung berapa kali jumlahnya. Kesemuanya hanya membuat masyarakat makin kecewa sampai-sampai di saat PNPM-MPd akan memulai pekerjaan, mareka  hanya berkata apa iya??? Jangan-jangan seperti yang lalu-lalu yang ahirnya lenyap ditelan merdunya janji  tanpa ada aksi apa-apa.. Tapi siang itu apa yang ditakutkan masyarakat tak terbukti, sekonyong-konyong Toyota Hardtop yang dikemudikan Piter  mobil pengangkut matrial rabat beton yang sedang dibangun menapakkan  ban berantainya sontak menarik perhatian puluhan bahkan ratusan mata tua-muda, laki dan perempuan.  Bagi mareka ini langka tapi nyata, dan sebagian diantara mareka  siang itu merasa bagai berada di alam mimpi..
Pak Zakwan Zakaria salah seorang tokoh masyarakat Pekon Jejawi mengatakan bahwa ia tak bisa melukiskan dengan kata-kata kejadian siang itu, semua larut dalam kegembiraan yang mareka ungkapkan dengan cara mareka masing-masing.  Pak Zakwan Zakaria contohnya; langsung  menyembih 2 ekor ayam yang darahnya dicecerkan di kap depan Toyota Hardtop milik Piter, berbeda dengan pak Zakwan Zakaria,  Pak Rohman  langsung menciumi  kap Toyota Hardtop yang belum kena darah ayam,  apa yang dilakukan oleh pak Rohman kemudian diikuti oleh beberapa ibu-ibu seraya berujar syukur dengan mata berkaca-kaca tanda bahagia yang tiada tara.    Di luar kejadian ini terbetik juga cerita yang berbeda bahwa sebelumnya yang bersangkutan pernah ber nazar yang isinya jika kelak jungku jejawi di masuki mobil dia akan menindik salah satu kupingnya, dan janji inipun ia penuhi.

Sungguh kejadian langka, yang mungkin tidak akan pernah terulang sepanjang zaman di Jungku/Dusun Jejawi selanjutnya.  Apa yang terucap dari mulut  pak Zakwan Zakaria dan Pak Rohman saat sore hujan rintik-rintik dan berkabut sore itu juga di amini oleh Pak Suhendar Penjabat Peratin Pekon Bahway waktu itu.  Beliau menambahkan dengan jalan setapak yang walau hanya berjarak 1,5 KM ongkos untuk mengeluarkan hasil pertanian dengan menggunakan kuda bisa mencapai Rp 300/Kg sungguh harga yang sangat mahal jika dibandingkan jarak dan harga jual barang-barang dimaksud yang kesemuanya harus di tanggung oleh masyarakat.  Dengan hadirnya jalan rabat beton yang dibangun oleh PNPM-MPd di jungku Jejawi tentu  harga angkut akan murah, anak sekolah bisa bersekolah dengan naik ojek, dan jarak tempuh bukan lagi masalah. Kata dia sambil menutup pembicaraanya.
Inilah sekelumit cerita unik dari lapangan tempat dilaksanakannya program PNPM-MPd  di Lampung Barat.  Semoga ini menjadi gambaran betapa program ini sangat dinanti dan dirasakan oleh masyarakat manfaatnya.. Salam Gerakan Pemberdayaan Masyarakat..  (tim.ar)