Siang itu bisa
jadi adalah hari indah dan bersejarah yang selalu menghiasi relung hati masyarakat Jungku/ Dusun Jejawi.
Sebuah Jungku/ Dusun yang berada di kaki Gunung Pesagi yang secara
administrasi berada di Pekon/Desa Bahway Kecamatan Balik Bukit Lampung Barat.
Agak Ironis
memang, selama berpuluh-puluh bahkan beratus-ratus tahun lamanya jungku jejawi
yang merupakan jungku tua di Pekon Bahway ini miskin transportasi, jalan dari dan menuju jungku jejawi yang berpenduduk kurang lebih 160 KK ini
hanya bisa di lewati oleh pejalan kaki.
Berbagai usaha pun telah di lakukan masyarakat agar jalan ini bisa di
lewati kenderaan minimal kenderaan roda dua, namun semua seolah sia-sia, patok mematok yang
merupakan tanda akan di mulainya kontraktor bekerja hanyalah isapan jempol belaka dan sudah tak
terhitung berapa kali jumlahnya. Kesemuanya hanya membuat masyarakat makin kecewa sampai-sampai di
saat PNPM-MPd akan memulai pekerjaan, mareka hanya berkata apa iya??? Jangan-jangan seperti
yang lalu-lalu yang ahirnya lenyap ditelan merdunya janji tanpa ada aksi apa-apa.. Tapi siang itu apa
yang ditakutkan masyarakat tak terbukti, sekonyong-konyong Toyota Hardtop yang
dikemudikan Piter mobil pengangkut
matrial rabat beton yang sedang dibangun menapakkan ban berantainya
sontak menarik perhatian puluhan bahkan ratusan mata tua-muda, laki dan
perempuan. Bagi mareka ini langka tapi
nyata, dan sebagian diantara mareka
siang itu merasa bagai berada di alam mimpi..
Pak Zakwan
Zakaria salah seorang tokoh masyarakat Pekon Jejawi mengatakan bahwa ia tak
bisa melukiskan dengan kata-kata kejadian siang itu, semua larut dalam
kegembiraan yang mareka ungkapkan dengan cara mareka masing-masing. Pak Zakwan Zakaria contohnya; langsung menyembih 2 ekor ayam yang darahnya dicecerkan di kap depan Toyota Hardtop milik Piter, berbeda dengan pak Zakwan
Zakaria, Pak Rohman langsung menciumi kap Toyota Hardtop yang belum kena darah
ayam, apa yang dilakukan oleh pak
Rohman kemudian diikuti oleh beberapa ibu-ibu seraya berujar syukur dengan
mata berkaca-kaca tanda bahagia yang tiada tara. Di
luar kejadian ini terbetik juga cerita yang berbeda bahwa sebelumnya yang
bersangkutan pernah ber nazar yang isinya jika kelak jungku jejawi di masuki
mobil dia akan menindik salah satu kupingnya, dan janji inipun ia penuhi.
Sungguh kejadian
langka, yang mungkin tidak akan pernah terulang sepanjang zaman di Jungku/Dusun
Jejawi selanjutnya. Apa yang terucap
dari mulut pak Zakwan Zakaria dan Pak
Rohman saat sore hujan rintik-rintik dan berkabut sore itu juga di amini oleh
Pak Suhendar Penjabat Peratin Pekon Bahway waktu
itu. Beliau
menambahkan dengan jalan setapak yang walau hanya berjarak 1,5 KM ongkos untuk
mengeluarkan hasil pertanian dengan menggunakan kuda bisa mencapai Rp 300/Kg
sungguh harga yang sangat mahal jika dibandingkan jarak dan harga jual
barang-barang dimaksud yang kesemuanya harus di tanggung oleh masyarakat. Dengan hadirnya jalan rabat beton yang dibangun oleh PNPM-MPd di jungku Jejawi tentu
harga angkut akan murah, anak sekolah bisa bersekolah dengan naik ojek,
dan jarak tempuh bukan lagi masalah. Kata dia sambil menutup pembicaraanya.
Inilah sekelumit
cerita unik dari lapangan tempat dilaksanakannya program PNPM-MPd di Lampung Barat. Semoga ini menjadi gambaran betapa program ini sangat dinanti dan dirasakan oleh masyarakat manfaatnya.. Salam Gerakan Pemberdayaan Masyarakat.. (tim.ar)