![]() |
Elly Darmawanti/FK Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat |
“jadi fasilitator untuk
pemberdayaan desa itu mulia & butuh sikap kesukarelaan,profesi itu jadi
rusak karena proyek fasilitator jadi pekerjaan “ kicau seorang teman di
media social beberapa waktu lalu. Tentu saja kicauan tersebut menuai banyak
komentar,terutama dari rekan-rekan yang
lama bergelut dengan dunia pemberdayaan.ada yang setuju,ada yang memandang
sinis,ada juga yang menanggapi dengan bijak.
Saya cukup kenal denga
rekan yang memposting status tersebut, saya juga sedikit nyambung dengan apa yang melatar belakangi status
tersebut muncul di media social.
Barangkali mungkin berawal
dari keheranan beliau,melihat saya super sibuk dan panik menyiapkan,mengisi
aplikasi dan portopolio sebagai bahan kelengkapan yang harus di lampirkan untuk
mengikuti uji kompetensi “untuk apa?
Memang begitu penting ya untuk di akui
ada oleh pemerintah” lantas obrolan panjangpun dimulai
**
![]() |
Asesor, Asesi, dan Panitia Asesmen Kompetensi Tempat Uji Kompetensi Sementara (TUKS) DPD IPPMI Lampung Angkatan II |
Saya paham kenapa banyak
status di media social,banyak obrolan,diskusi muncul di kalangan teman-teman
pemberdayaan masyarakat terkait uji kompetensi fasilitator pemberdayaan
masyarakat yang mulai dilaksanakan beberapa waktu terakhir ini .
Saya jadi saksi rekam
jejak mereka di dunia pemberdayaan,barangkali karena memang apa yang mereka
lakukan selama ini jauh dari rasa ingin diakui secara professional atau tidak oleh pemerintah khususnya. Bagi
rekan-rekan tersebut mereka mendampingi masyarakat sudah merupakan panggilan
jiwa tampa memikirkan status social yang
akan disematkan pada mereka.
***
Sertifikasi bagi
fasilitator pemberdayaan masyarakat masih tergolong hal baru,hal ini dilatar
belakangi oleh keputusan mentri tenaga kerja
nomor 81 tahun 2012 juga surat menkokesra tentang sertifikasi,yang
intinya bahwa terhitung mulai tahun 2014 sampai selanjutnya akan dilakukan
sertifikasi secara bertahap bagi fasilitator pemberdayaan masyarakat,yang jelas
tersirat juga di dalamnya bahwa pemerintah hanya akan mengontrak fasilitator
yang bersertifikat.
Ini memicu antusiasme
rekan rekan pemberdayaan masyarakat untuk mengikuti uji kompetensi yang
diselenggarakan oleh lembaga lembaga professional yang ada,terutama bagi mereka
yang sampai hari ini masih melakukan tugas-tugas pemberdayaan masyarakat untuk
beberapa program yang diusung pemerintah daerah maupun pusat.
Akan tetapi saat ini
antusiasme tersebut jelas tidak berlaku bagi mereka rekan-rekan fasilitator
pemberdayaan yang murni beranjak dari
lembaga-lembaga swadaya masyarakat yang secara kelembagaan tidak bersinggungan langsung
dengan program-program baik di usung pemerintah pusat atau daerah. mendengar adanya wacana sertifikasi pun sudah
banyak yang menganggap aneh dan sesuatu yang tidak perlu. Bagi sebagian mereka
legalitas seperti itu memang tidak terlalu penting dan dipusingkan, barangkali
cendrung lebih kepada panggilan jiwa dan kepuasan batin, asal tetap bisa
bermanfaat dan mengabdi kepada masyarakat.
****
Meskipun sudah panjang
lebar ngobrol membahas perlu tidaknya sertifikasi tersebut,saya masih cukup terganggu dengan pernyataan rekan saya
mengenai penting tidak nya di akui ada oleh
pemerintah.karena bagi saya sendiri meskipun sertifikasi itu hal baru dan saya
tidak punya gambaran sama sekali mengenai system dan mekanisme pelaksanaannya saya
tetap menganggap itu penting terutama bagi diri saya sendiri. terlepas nantinya
keberadaan saya sebagai fasilitator di akui atau tidak.
Saya menganggap
penting sertifikasi, bukan karena dorongan orang lain atau dengan
maksud lain,
akan tetapi lebih kepada alasan pribadi saya sendiri. saya merasa saya perlu suatu alat atau
semacamnya sebagai wahana untuk mengukur diri (kemampuan dan kekurangan saya
oleh orang atau lembaga lain) apakah saya sudah cukup kompeten atau belum dalam
melakukan sesuatu yang terkait dengan pemberdayaan. Dan bagi saya sertifikasi
ini salah satu jawabannya…so selamat
mengikuti sertifikasi …..mari menguji nyali.. ( Ditulis oleh Ely Darmawanti/FK Pesisir Selatan Pesisir Barat)
Mengapa harus ada Sertifikasi
BalasHapusLiat selengkapnya..............
---------------------
MEDIA KARYA
---------------------
Puisi Lucu Di Buaian Ibu
Puisi Menunggu Kekasih Kerinduan Mendalam
Kumpulan Puisi Religi Cermin (renungan)
Puisi Politik Suap Orang Sipil
Puisi Katakan Cinta Seribu Cinta Milyaran Trilyunan
Puisi Cinta Cita Kasih (Suryadi Acep Sunarya)
-------------------------
MEDIA BISNIS
-------------------------
Cara Memilih Biji Kopi Terbaik Melalui Sortasi
Cara Memilih Biji Kopi Terbaik Melalui Sortasi
Hati-hati Penipuan Bisnis Online Peluang Gratis Mendapatkan Uang